imam solihin

Yogyakarta, Indonesia.

Entah darimana dimulainya, Imam solihin merasa memiliki obsesi kecil terhadap ketidaksempurnaan. Baginya, hal itu jauh lebih menarik dari lawan katanya sendiri, karena ketika memilih untuk tidak sempurna maka ia memilih untuk tidak menjadi sebuah program penuh akurasi dan memilih menjadi lebih hidup sebagai manusia.

Hal itu terefleksikan pada karya-karya rumahanya, baik sebagai photographer ataupun piano accordionist, yang bisa ditemukan dibeberapa tautan dihalaman ini.

Meskipun begitu, ia tetap bisa bertanggung jawab dan menolak anggapan bahwa obsesinya hanya alasan dari kemalasan untuk berusaha lebih keras, dan lagi ia juga tetap menghormati psikologi behaviorisme yang mempercayai manusia juga hanya seperti robot.